<p style="text-align: justify;"><strong>DALUNG (24/10/2024)</strong> - Hari Raya Galungan yang jatuh pada tanggal 25 September 2024, hari Rabu, disambut dengan penuh antusias oleh seluruh masyarakat, termasuk masyarakat Banjar Tegeh. Perayaan ini merupakan momen penting dalam kehidupan spiritual umat Hindu, di mana Galungan memperingati kemenangan kebaikan (dharma) atas kejahatan (adharma). Filosofi dari perayaan ini mengajarkan bahwa dengan menjalankan kebaikan, ketulusan, dan kesucian, kita dapat mengalahkan segala bentuk kejahatan, kekacauan, serta ketidakbenaran yang ada di dunia. Oleh karena itu, Hari Raya Galungan menjadi pengingat bagi umat Hindu untuk senantiasa menjaga harmoni dalam kehidupan dan menjunjung tinggi nilai-nilai dharma dalam setiap langkah kehidupan.</p> <p style="text-align: justify;"><br /> Kelian Banjar Adat Tegeh I Gusti Ketut Surya Mataram mengatakan bahwa Hari Raya Galungan adalah salah satu perayaan paling sakral dan penuh makna bagi umat Hindu di Bali, di mana seluruh masyarakat bersatu dalam pelaksanaan persembahyangan bersama sebagai wujud syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Pada momen suci ini, umat mengucapkan terima kasih atas segala anugerah, karunia, serta limpahan berkah yang telah diterima selama menjalani kehidupan, baik dalam aspek kesehatan, keselamatan, kebahagiaan, maupun kesejahteraan. Persembahyangan ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan kepada Sang Pencipta, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan antara dunia spiritual dan kehidupan sehari-hari. Selain itu, Hari Raya Galungan juga menjadi waktu yang dinantikan untuk mempererat ikatan kekeluargaan. Momen ini sering dimanfaatkan oleh banyak keluarga untuk berkumpul kembali, terutama dengan saudara-saudara yang tinggal berjauhan dan jarang bertemu. Dalam suasana kebersamaan ini, seluruh anggota keluarga berkumpul di rumah leluhur atau di pura, membawa sesajen, dan bersama-sama melaksanakan sembahyang dengan penuh khidmat. Tidak hanya tentang ritual keagamaan, Galungan juga menghadirkan suasana kehangatan, kebersamaan, dan rasa saling peduli di antara anggota keluarga yang mungkin terpisah oleh jarak. Ini menjadi waktu yang berharga untuk saling berbagi cerita, memperbaharui hubungan, serta menguatkan rasa persatuan dalam keluarga besar. <em><strong>“Semoga para masyarakat tetap antusias dalam menyambut hari raya galungan karena galungan tidak hanya membawa kedamaian batin melalui persembahyangan, tetapi juga menciptakan momen kebahagiaan, ketika generasi muda dapat belajar dari para tetua tentang pentingnya tradisi dan nilai-nilai yang diwariskan dari nenek moyang bagi masyarakat Bali,” Tuturnya.</strong></em></p> <p style="text-align: justify;"><br /> Salah satu masyarakat Banjar tegeh mengatakan Para masyarakat dengan khidmat bersembahyang mengelilingi pura, memanjatkan doa kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Mereka memohon keselamatan, kesejahteraan, serta kerahayuan, baik bagi diri mereka sendiri, keluarga, maupun seluruh alam semesta. Dalam suasana penuh kebersamaan dan spiritualitas yang mendalam, umat Hindu berharap agar senantiasa diberikan perlindungan dari segala marabahaya dan diberkati dengan ketenangan serta keharmonisan hidup. Sembahyang ini juga menjadi wujud bakti dan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas limpahan berkah-Nya serta petunjuk yang telah diberikan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. <em><strong>“Pada hari raya galungan selain kita sembahyang di setiap pura, kita juga bisa berkumpul dengan keluarga besar yang berkunjung ke rumah untuk melaksanakan sembahyang bersama,” Tutupnya.</strong></em></p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"><strong>(KIMDLG-005).</strong></p>
Semangat Masyarakat Desa Dalung Dalam Merayakan Hari Raya Galungan
24 Oct 2024